Tafsir Ayat Kealaman | Makalah ayat gravitasi

Ayat Tentang Gravitasi
Tulisan Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Tafsir Ayat Kealaman
Dosen Pengampu: H. Mahfudz Masduqi



Disusun oleh:
Mohammad Nasif                        (12530092)
M. Teguh Hendrawan                (12530096)
Andi Awadi                                  (12530094)

  
JURUSAN ILMU Al-QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UIN SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015



Pendahuluan
Al-Qur’an sebagai kitab suci keagamaan yang muncul ratusan tahun lalu telah berbicara tentang banyak hal. Tak hanya tentang bagaimana meyakini tuhan, tapi juga tentang hubungan sosial dan sains. Sains yang disinggung al-Qur’an mencakup tentang penciptaan segala hal, pengetahuan tentang seluk beluk makhluk serta berbagai keteraturan. Keteraturan ini mencakup bagaimana peredaran segala benda dilangit dan pergerakan benda dibumi yang dikemudian hari dapat lebih dijelaskan lagi lewat pengetahuan tentang gaya gravitasi.
Dengan adanya ayat-ayat yang menyinggung tentang gravitasi berarti al-Qur’an secara tidak langsung telah berbicara tentang gravitasi, ratusan tahun lalu saat manusia belum memiliki pengetahuan seperti halnya sekarang.
Makalah ini hendak mengupas tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan gravitasi. Disertai dengan penjelasan ahli tafsir dipadukan dengan penjelasan sains kekinian, makalah ini mencoba menjelaskan bagaimana al-Qur’an berbicara tentang gravitasi dan bagaimana kemudian sains kekinian meresponnya.




Pembahasan
A.    Ayat pertama surat Yunus ayat 5
a)      Text ayat dan terjemah
هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَلِكَ إِلا بِالْحَقِّ يُفَصِّلُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.

b)      Tafsir mufradat[1]
الشَّمْسَ ضِيَاءً  Yaitu matahari yang memiliki dliya (cahaya). Cahaya yang dikandung kata dliya adalah cahaya kuat, lebih kuat dari yang dikandung oleh kata Nur.
وَالْقَمَرَ نُورًا  Yaitu rembulan yang memiliki nur (cahaya). Cahaya disini kekuatannya berada di bawah dliya. Sebagian ahli tafsir menyatakan bahwa cahaya pada matahari disebut dliya’ sedang pada rembulan disebut nur.
وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ  Sebagian ahli tafsir meyakini bahwa kata ganti pada lafadz qaddara hanya kembali pada qamar. Hal ini disebabkan rembulanlah yang menjadi patokan dalam penentuan waktu.

c)      Tafsir ayat
Ayat di atas secara umum menunjukkan kuasa Allah dalam menciptakan matahari dan rembulan, dan memberi masing-masing dari keduanya cahaya yang mempunyai peristilahan sendiri. Perbedaan istilah ini ditengarai mengikuti perbedaan dari sifat dari cahaya tersebut. Keberadaan rembulan yang memiliki cahaya ini bermanfaat untuk menjadi patokan penentuan kalender qamariyah.

B.     Ayat kedua surat Yasin ayat 38
a)      Text ayat dan terjemah
وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ.
Dan matahari beredar pada garis edarnya. Itulah pengaturan ( Tuhan ) Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”

b)      Tafsir ayat
Ayat di atas memberikan penjelasan dan sekaligus memberikan contoh kembali akan kekuasaan Allah. Bahwa bagaimana Allah menjadikan bumi itu bisa diliputi kegelapan dengan keadaan matahari yang terus beredar pada garis edarnya dengan teratur. Dengan peredaran tersebut maka terjadilah pergantian antara siang dan malam. Itulah pengaturan ( Tuhan ) Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”[2]
Kata (تَجْرِي) sesungguhnya digunakan untuk menunjukkan perjalanan cepat sesuatu yang memiliki kaki yang digunakkan untuk berlari. Kemudian kata ini juga digunakan dalam menggambarkan sesuatu yang mengalami perpindahan suatu benda dari satu tempat menuju tempat yang lainnya. Dan juga digunakan untuk menunjukkan suatu perjalanan jauh yang ditempuh dengan waktu yang relatif singkat.
Huruf lam pada kalimat(لِمُسْتَقَرٍّ) ada yang memahaminya dengan arti (ilaa) yakni menuju atau batas akhir. Ada juga yang memahaminya dengan arti agar. Sedangkan kataمُسْتَقَرّ terambik dari kata (قرار) yakni kemantapan atau perhentian. Dengan demikian kata ini dapat mengandung beberapa makna. Ia dapat berarti matahai bergerak(beredar) menuju tempat perhentian atau waktu perhentiannya. Bergerak  menuju tempat perhentiannya yang dimaksud adalah peredarannya setiap hai di garis edarnya dalam keadaan sedikitpun tidak menyimpang hungga dia terbenam. Atau dia bergerak terus menerus sampai waktu yang ditetapkan Allah swt.
Dengan demikian matahari tersebut beredar mengelilingi poros peredarannya yang tetap, bahwa matahari tersebut mengelilinginya sesuai dengan aturan astronominya. Memang telah terbukti bahwa matahari melakukan rotasi(berputar pada dirinya sendiri) pada sumbunya kira-kira 200 mil perdetik. [3]

C.     Ayat ketiga surat Furqan ayat 61
a)      Text ayat dan terjemah

تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا
Maha suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.

b)      Tafsir mufradat
Tabaaraka: maha melimpah atau memberi anugrah[4]
Buruujan: rasi atau gugusan bintang
Sirajan: pelita yang terang atau mata hari.[5]

c)      Tafsir ayat
Ayat di atas menjelaskan bahwa: maha melimpah anugrah Ar- Rahman yaitu Dia yang menjadikan di langit gugusan- gugusan bintang dari gugusan bintang  itu Dia menciptakan garis orbit tempatnya beredar dan Dia menjadikan padanya siraj yakni pelita yang terang benderang yaitu mata hari yang bersinar dan bulan yang bercahaya.
Kata burujan  yang dimaksud disini adalah rasi yaitu gugusan bintang di Zodiak yang di lalui matahari ketika berputar mengelilingi bumi. Gugusan bintang tersebut seakan menjadi tempat berputarnya matahari sepanjang tahun. setiap tiga bulan terjadi satu musim yang dimulai dari musim semi. Rasi- rasi bintang terbagi lagi atas dua belas kumpulan dengan nama masing- masing yaitu Aries, Taurus, Gemini, Cencer, leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Copricornus, Aquarius, dan Pisces.[6] Kata sirajan dari segi bahasa yaitu pelita yang terang benderang maksudnya disini adalah matahari. Ini berdasarkan firman Allah ( QS Nuh ayat 16). Menurut ayat diatas matahari merupakan sebuah bintang yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, matahari bersinar dengan sendirinya dan menyinari benda- benda disekitarnya, maka dari itu matahari disebut siraj[7]




D.    Penjelasan sains
a)      Definisi Gravitasi
Kenapa kalau kita jatuh, pasti jatuhnya ke bawah? atau mengapa jika kita melempar suatu benda ke atas benda tersebut selalu jatuh lagi ke bawah? Kalau kita berjalan, duduk, berdiri, tidur, mengapa semua benda di bumi ini seakan-akan menempel di permukaan bumi/lantai atau tanah? Jawabannya adalah karena adanya suatu gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah. Gaya yang menarik kita selalu menuju ke bawah itu disebut gaya gravitasi. Gaya gravitasi terdapat pada semua benda. Semakin besar massa/berat benda tersebut, semakin besar pula gaya gravitasi yang ditimbulkannya. Bumi kita merupakan bola yang sangat besar, sehingga bumi memiliki gaya gravitasi yang besar pula yang dapat menarik segala benda yang berada di dekatnya (rumah, manusia, batu, binatang, bahkan juga bulan dan satelit yang mengelilingi bumi kita). Oleh karena itulah, walaupun kita berada di bagian bawah bola bumi, kita tidak akan jatuh karena ada gaya gravitasi bumi yang arahnya menuju pusat bola bumi.
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa[8] di alam semesta[9]. Definisi ini menunjukkan bahwa istilah gravitasi menunjuk adanya suatu gaya yang berupa tarik menarik antar benda di alam semesta. Gaya, di dalam ilmu fisika, adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk arah, maupun konstruksi geometris.
Teori tentang gravitasi diungkapkan oleh Newton. Hukum gravitasi yang diajukan oleh Newton berisi pernyataan sebagai berikut:
“Setiap benda menarik benda lain dengan gaya yang sebanding dengan perkalian massa-massanya, dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak yang memisahkan kedua benda”.
Untuk lebih mudahnya dapat dinyatakan dengan rumus berikut.
Keterangan
F = gaya tarik antara dua benda
G = konstanta gravitasi umum (besar nilainya adalah G = 6,72 x 10-11N.m2.kg-2 )
m1dan m2= massa masing-masing benda
r    = jarak antara kedua benda

Contoh Soal
berapakah besar gaya gravitasi yang bekerja pada sebuah pesawat ruang angkasa yang bermassa 2500 kg dan mengorbit bumi denganjari-jari orbit 13 x 106 m? diketahui massa bumi 5,98 x 1024kg.

Penyelesaian :
dengan menggunakan rumus pada persamaan diatas, kita bisa menemukan gaya gravitasinya.
Dengan cara sebagai berikut
F=G (m1.m2)/r2
F=6,72 x 10-11.(2500 x 5,98 x1024)/(13×106 )2
F = 5900 N
Jadi gaya gravitasi yang bekerja pada pesawat tersebut adalah 5.900 N.

b)     Pergerakan Galaksi
Para astronomi mengira bahwa yang mereka amati di ruang angkasa hanyalah galaksi, bintang, planet, gas dan debu. Ternyata banyak sekali benda luar angkasa yang tidak dapat diamati secara langsung. Galaksi bukanlah benda yang terisolasi. Mereka berkumpul membentuk kluster yang terdiri dari beberapa lusin galaksi.  Di dalam kluster tersebut individual galaksi bergerak sendiri-sendiri, namun secara bersama-sama mengikuti mengembangnya alam semesta. Sebagai contoh galaksi bima sakti dan andromeda bergerak saling mendekati selama138 km perdetik, sementara itu secara bersamaan berpatisipasi dalam pengembangan kosmologi.
Sebagian besar galaksi bergerak dengan cepat, sementara itu kluster galaksi terikat bersama karena gaya gravitasi benda ruang angkasa. Jika suatu galaksi bergerak terlalu cepat, ia akan terlepas dari tarikan galaksi tetangganya dan bergerak menjauh dari kelompoknya. Suatu kluster galaksi tetap terikat bersama selama miliaran tahun, ini terjadi hanya jika terdiri dari benda-benda yang tarikan gravitasinya cukup untuk menahan galaksi anggotanya tetap bersama. Perhitungan menunjukkan bahwa gabungan dari gravitasi dari seluruh benda yang tampak, bintang, gas, dan debu ternyata gaya gravitasi tersebut tidak mencukupi untuk menahan galaksi tetap di dalam klusternya. Perbedaan yang sanat besar menunjukkan adanya gravitasi dari benda yang tidak tampak yang jauh lebih besar dari benda yang tampak. Benda yang tidak tampak tersebut dapat di deteksi dari pengaruh gravitasinya disebut sebagai dark matter. Dari pengamatan astronomi menunjukkan bahwa bagian yang terang dari galaksi hanyalah sebagian kecil dari alam semesta, sedangkan sebagian besar dari materi dalam alam semesta adalah benda gelap(dark matter).[10]

c)      Posisi matahari
Matahari yang merupakan benda langit atau bintang yang paling besar disistem tata surya kita (galaksi bima sakti) yang terdiri dari 8 planet- planet yaitu ( Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Uranus, Saturnus,  Neptunus, Ploto). Di antara benda- benda langit yang di sebutkan di atas Mataharilah yang bentuknya paling besar, Matahari memiliki diameter± 1.391.684 km, panas dari Matahari bisa mencapai ±1.000.000 derajat  dan bertugas menyinari benda- benda langit yang ada di tata surya kita termasuk Bumi. Jarak Bumi ke Matahari ialah ± 149.600.000 tahun cahaya. Pada saat Matahari mengelilingi Bumi setiap Bulannya bila kita lihat dari Luar angkasa, akan akan tergambar rasi- rasi bintang yang terdiri dari 12 nama.
Aries: 21 Maret- 12 april.
Taurus: 20 April- 20 Mei
Gemini: 21 Mei- 20 Juni
Cancer: 21 Juni- 22 Juli
Leo: 23 Juli – 22 Agustus
Virgo: 22 Agustus- 23 September
Scorpio: 23 Oktober- 21 November
Sagitarius: 22 November- 22 Desember
Capricon: 22 Desember- 19 Januari
Aquarius: 22 Januari- 18 Februari
Pisces: 19 Februari- 20 Maret.[11]
Oleh karenanya rasi bintang- bintang di atas sering dipakai oleh manusia sebagai Zodiaknya atau bintangnya dalam kehidupan sehari- hari.

Kesimpulan
Dari berbagai ayat yang dipaparkan dan dengan penjelasan sains di atas dapat diketahui kesesuaian al-Qur’an dengan sains modern. Keteraturan matahari dan rembulan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia di bumi bukanlah suatu kebetulan, tapi dapat diteorikan sehingga bisa diketahui bahwa pergerakan-pergerakan segala yang ada bukanlah pergerakan acak, tapi mengikuti suatu gaya yang disebut gaya gravitasi. Dan dengan keberadaan al-Qur’an yang berbicara tentang keteraturan sebelum pengetahuan manusia mengalami kemajuan menunjukkan bahwa al-Qur’an tidaklah berkata omong kosong tentang segala hal yang diungkapkannya.



Referensi
As-Shawi, Hasyiyah Shawi ala Tafsir Jalalain, (Semarang: Toha Putra).
Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Misbah. (Jakarta : Lentera Hati.2002).
Al Maraghi. Ahmad Musthafa.Tafsir al Maraghi(Terjemah).Toha Putra Semarang.1987.
Al- Shobunny, Muhammad Ali, Shofatut Al- Tafasir.
Juoro Umar. Kebenaran al Qur’an Dalam Sains persandingan wahyu dan teoro fisika tentang alam semesta. PT Pustaka Cidesindo.2011.
A. Baiquni, Al- Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, ( Yogyakarta: Dana Bhakti Primayasa, 1997).
www.wikipedia.com





                               




[1] As-Shawi, Hasyiyah Shawi ala Tafsir Jalalain, (Semarang: Toha Putra), juz: II, hlm: 178.
[2] Shihab, M. Quraish. Tafsir al-Misbah. (Jakarta : Lentera Hati.2002).halm.151
[3]Al Maraghi. Ahmad Musthafa.Tafsir al Maraghi(Terjemah).Toha Putra Semarang.1987.halm.12
[4] Tabaraka sifat allah yang maha member anugarah, di katakan bahwa kata lain dari Ar- Rahman maha pemberi.
[5] Al- Shobunny, Muhammad Ali, Shofatut Al- Tafasir, Juz 1, hal: 98.
[6] Shihab, M Quraish. Tafsir Al- Misbah ( pesan, kesan dan keserasian Al- Qur’an ) vol 6 hal: 520
[7] Shihab, M Quraish. Tafsir Al- Misbah ( pesan, kesan dan keserasian Al- Qur’an ) vol 6 hal:520- 521
[8] Massa (berasal dari bahasa Yunani μάζα) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi. Sebagai contoh, seseorang yang mengangkat benda berat di Bumi dapat mengasosiasi berat benda tersebut dengan massanya. Asosiasi ini dapat diterima untuk benda-benda yang berada di Bumi. Namun apabila benda tersebut berada di Bulan, maka berat benda tersebut akan lebih kecil dan lebih mudah diangkat namun massanya tetaplah sama.
[9] www.wikipedia.com
[10] Juoro Umar. Kebenaran al Qur’an Dalam Sains persandingan wahyu dan teoro fisika tentang alam semesta. PT Pustaka Cidesindo.2011.halm.54-55
[11] A. Baiquni, Al- Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, ( Yogyakarta: Dana Bhakti Primayasa, 1997) hal: 84-88

Comments

Popular posts from this blog

kitab sunan an-nasa'i bi syarhi as-suyuty

Hubungan dan Kausalitas | sebab Akibat

Makalah Tafsir Anwar Al-Tanzil wa Asrar Al-Ta'wil